Pelatihan Optimisme Untuk Remaja Bersama CurhatYuk!
Para peserta pelatihan Optimisme |
Banyak remaja memiliki optimisme yang kurang bagus. Untuk itu, Tim CurhatYuk! merasa sangat senang dan bersyukur ketika diajak bekerja sama Kak Prilia c.s.dari Magister Psikologi UMS untuk menggelar pelatihan optimisme untuk remaja. Jadi, ceritanya nih, Kak Prilia dan kawan-kawan adalah mahasiswa semester 2 Magister Psikologi UMS yang pada semester ini berkewajiban untuk mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Ada 25 peserta yang akan mengikuti pelatihan ini.
Menurut Kak Prilia, sebelum pelatihan, para remaja yang merupakan siswa-siswi di SMP dan SMA di beberapa sekolah di kota Solo dan sekitarnya itu telah mengikuti pretest dengan mengisi skala Optimisme Seligman yang telah diadaptasi oleh tim Kak Prilia. Hasilnya, "rata-rata skornya sedang, bahkan ada beberapa yang rendah," kata Kak Prilia. Pelatihan dimaksudkan untuk menaikkan skor mereka, terutama dari aspek kognitif. Jadi, persepsi mereka yang akan diluruskan dalam pelatihan ini. Misalnya, persepsi tentang kesulitan (adversitiy). Bahwa kesulitan dalam hidup, adalah tantangan yang harus dihadapi, jadi nggak boleh putus asa. Makin banyak kita belajar menghadapi kesulitan, maka kita akan menjadi lebih tangguh dan resilien.
Suasana Pelatihan |
Pelatihan berlangsung di salah satu ruang kelas di Fakultas Psikologi, UMS, pada hari Senin, 20 Juni 2022, dari jam 08.00 hingga sekitar jam 13.30 WIB. Pelatihan meliputi penyampaian materi oleh Kak Yeni Mulati (yang juga merupakan redaktur CurhatYuk!), Kak Sukeshi, dan Kak Prilia. Kak Nada Ewida, salah seorang redaktur CurhatYuk! juga ikut menyampaikan beberapa kalimat penyemangat. Kak Nada adalah seorang mahasiswa internasional yang sedang belajar di Magister Psikologi UMS. Dia berasal dari Mesir. Kak Nada menyampaikan betapa sulitnya dia beradaptasi dengan kondisi di UMS. Sebagai contoh, soal waktu. Indonesia dan Mesir memiliki selisih waktu sekitar 5 jam.
"Ketika masih kuliah online, di Solo jam 8 pagi, saya di Mesir masih jam 3 malam. Karena takut tak bisa bangun, saya sering tak tidur hingga pagi," kata Kak Nada. Memang selama sekitar satu tahun, Kak Nada dan yang lain masih mengikuti kuliah secara daring. Baru pada awal bulan Juni, Kak Nada datang ke Indonesia.
"Selain kendala waktu, juga kendala bahasa, dan kendala budaya. Tapi saya bahagia, karena dibantu teman-teman di sini yang sangat baik," ujar Kak Nada lagi, dengan bahasa Indonesia yang masih belum terlalu lancar.
Sesie games |
Selain materi, pada pelatihan juga terdapat game-game penguat optimisme, pemutaran video-video motivasi, dan sharing session. Dengan dipandu para mentor, peserta mengungkapkan kesulitan hidupnya (adversity). Oleh mentor, para peserta dipandu untuk bisa mengatasa adversity masing-masing dengan model konseling ABCDE Seligman. Inti dari konseling adalah, bagaimana seseorang mengubah adversity dengan belief, consequences, dan dispute. Setelah terjadi perubahan persepsi tentang adversity dengan cara mengubah B, C dan D tersebut, peserta diminta memperkuat diri dengan energization (E),yaitu langkah-langkah yang akan ditempuh untuk bisa mengatasi kesulitan tersebut.
Usai pelatihan, peserta mengisi postes. Dari hasil skoring, menurut Kak Prilia selaku ketua panitia, ternyata terjadi peningkatan skor optimisme pada peserta pelatihan.
"Aku sekarang merasa lebih percaya diri dan optimis," ujar Aisyah (15) salah seorang peserta dengan wajah ceria, saat ditanya oleh CurhatYuk!
Wah, asyik juga ya.... [YMS].